Topik 5. Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan Sebagai Scaffolding pada ZPD
LK Individu 24
Pada akhir pembelajaran setiap topik, Anda diminta untuk merefleksikan pembelajaran dalam blog masing-masing, dengan menggunakan alur MERDEKA seperti dalam proses pembelajarannya. Anda bisa menceritakan refleksi Anda dengan caranya masing-masing, bisa narasi yang dilengkapi visual, ataupun narasi saja, atau model kreatif lainnya. Berikut ini panduan pertanyaan yang dapat membantu Anda menuliskan blog
o. | Alur Pembelajaran | Pertanyaan Refleksi |
1. | Mulai dari Diri | Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran? Sebelum memulai proses pembelajaran, saya berpendapat bahwa penerapan Scaffolding pada ZPD merupakan suatu konsep yang menantang karena memerlukan penilaian terhadap kemampuan dasar dan potensial peserta didik sebelum memulai pembelajaran. |
2. | Eksplorasi Konsep | Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini? Melalui eksplorasi konsep topik ini, saya menyadari urgensi dan praktik dari pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diimplementasikan sebagai Scaffolding pada ZPD. Saya mulai memahami bahwa terdapat berbagai cara untuk menilai kemampuan dasar dan potensial peserta didik agar penerapan Scaffolding pada ZPD dapat dilakukan. Saya dapat menggandeng kolaborasi dengan guru dari mata pelajaran lain guna mencapai tujuan pendidikan, mengajak peserta didik yang lebih mahir untuk menjadi tutor sebaya, dan berperan sebagai model yang tepat bagi peserta didik. Saya juga mencermati upaya guru muda saat mengajar di daerah 3T. Meskipun dihadapkan pada berbagai kendala, namun hal tersebut tidak menghalangi mereka dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik. Dalam konteks ini, saya menyaksikan implementasi dari pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD dengan memanfaatkan kondisi yang ada. |
3. | Ruang Kolaborasi | Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi? Pada bagian ini, kami diajak untuk berdiskusi mengenai sudut pandang kami terkait pemahaman terhadap pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang digunakan sebagai Scaffolding pada ZPD. Setelah saling menyampaikan pandangan masing-masing, kami melanjutkan dengan berdiskusi untuk menemukan kesamaan dan perbedaan dalam pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diaplikasikan sebagai Scaffolding pada ZPD. Melalui kerjasama ini, kami berhasil mendapatkan pemahaman yang lebih jelas mengenai konsep Scaffolding pada ZPD. |
4. | Demonstrasi Kontekstual | Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)? Pelajaran penting yang saya peroleh dari proses demonstrasi kontekstual adalah kesimpulan yang kami capai setelah berdiskusi dengan rekan-rekan saya, di mana kami menyampaikan berbagai pandangan yang berbeda untuk mencapai satu pemikiran yang kami padukan guna menyelesaikan tugas bersama. Ketika saya mengalami kesulitan dalam memahami materi topik ini, teman-teman saya memberikan bantuan untuk membantu saya memahaminya, dan sebaliknya. Saya juga belajar untuk menyajikan hasil pemikiran kami dengan cara yang menarik, ringkas, dan informatif. |
5. | Elaborasi Pemahaman | Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? Selama ini, saya menyadari bahwa konsep Scaffolding pada ZPD melibatkan kerjasama dari berbagai pihak. Keluarga dan masyarakat memiliki peran penting dalam mengoptimalkan kemampuan potensial peserta didik dalam proses belajar. Pengetahuan dan keterampilan peserta didik tidak hanya tergantung pada peran guru, melainkan juga dipengaruhi oleh pengaruh dari pusat pendidikan lainnya. Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai? Pemahaman baru yang saya peroleh atau mengalami perubahan dari pemahaman awal sebelum pembelajaran tentang pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang digunakan sebagai Scaffolding pada ZPD adalah pelaksanaan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD. Pada awalnya, saya beranggapan bahwa menerapkan Scaffolding pada ZPD akan menjadi suatu hal yang sulit. Setelah saya mempelajarinya, saya menyadari bahwa penerapan Scaffolding pada ZPD dapat dilakukan dengan melibatkan kerjasama dengan pihak lain, seperti guru dari mata pelajaran lain dan rekan sebaya peserta didik. Selain itu, saya menyadari pentingnya pengembangan diri agar bisa menjadi contoh yang baik bagi peserta didik dalam proses belajar. Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut? Bagaimana langkah yang dapat diambil untuk menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang digunakan sebagai Scaffolding pada ZPD secara efektif kepada sejumlah besar peserta didik, sambil dengan cepat menilai kemampuan dasar mereka? |
6. | Koneksi Antar Materi | Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain? Mata Kuliah perspektif sosiokultural ini memiliki keterkaitan dengan mata kuliah lainnya, diantaranya: Kaitannya dengan Pemahaman Peserta Didik Penerapan scaffolding pada ZPD akan menjadi lebih efektif dan bermakna jika strategi, pendekatan, media, dan teknik dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan kognitif serta karakteristik individu peserta didik. Pemahaman tentang karakteristik tersebut diperoleh melalui pembelajaran dalam materi kuliah pemahaman peserta didik. Kaitannya dengan Filosofi Pendidikan Indonesia Penerapan Scaffolding pada ZPD memiliki sudut pandang khusus dalam proses pembelajaran, yang dapat diinterpretasikan melalui pandangan filosofi. Peserta didik tidak hanya dimotivasi untuk mengembangkan kreativitas, tetapi yang lebih pokok adalah kemampuan mereka untuk bertanggung jawab terhadap hubungan dan nilai-nilai pembelajaran dalam setiap analisis, dengan tujuan memberikan makna pada pembelajaran yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman peserta didik. |
7. | Aksi Nyata | Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru? Manfaat dari topik ini bagi saya adalah bahwa saya dapat mengenali peserta didik saya secara lebih baik, termasuk pemahaman terhadap kemampuan dasar dan tujuan mereka dalam proses belajar. Selain itu, saya dapat melatih kemampuan berkolaborasi dengan rekan guru untuk mencapai tujuan pendidikan. Saya juga dapat melakukan introspeksi terhadap diri saya sendiri, mengidentifikasi perilaku yang perlu diperbaiki agar dapat menjadi contoh yang baik bagi peserta didik saya. Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya? Saya menilai tingkat kesiapan saya sebesar 8, karena saya telah mengimplementasikan metode tutor sebaya sebagai salah satu bentuk penerapan teknik Scaffolding dalam pembelajaran terbimbing selama PPL. Menurut saya, pendekatan ini cukup efektif untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik. Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal? Yang perlu saya persiapkan adalah menyusun materi pembelajaran yang difokuskan pada peserta didik dan memberikan kesempatan untuk praktek berulang di berbagai jenis kelas. Selain itu, saya juga mempersiapkan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik dalam bimbingan, yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan mereka. |

Komentar
Posting Komentar